Selasa, 22 Maret 2016

Tugas Bahasa Indonesia(2) 2


Paragraf Silogisme, Entimen, Generalisasi, Analogi, Dan Hub Kausal.

SILOGISME
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).


Jenis-jenis Silogisme:

  • Silogisme kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
   
contoh pragraf :
   Semua mahasiswa Universitas Gunadarma mengikuti ujian utama.
   Andi mahasiswa Universitas Gunadarma.
Andi mengikuti ujian utama.


Pada semester genap ini akan dilaksanakan ujian utama. Mereka mengikuti ujian utama untuk memenuhi nilai. Kebetulan Andi adalah mahasiswa Universits Gunadarma. Oleh karena itu, Andi akan mengikuti ujian utama untuk memenuhi nilainya.
  •  Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.

contoh paragraf :
   Saya akan membeli Laptop baru jika punya uang.
   Saya memiliki uang.
Saya membeli Laptop.

Sudah lama saya ingin membeli laptop baru jika memiliki uang. Bulan ini saya mendapat uang lebih dari ayah. Oleh karena itu, saya membeli laptop ini.


  • Silogisme Alternative
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.

contoh paragraf :

   Andi berada di Bandung atau Surabaya. 
   Andi berada di Bandung. 

Jadi, Andi tidak berada di Surabaya.



Karena banyaknya kegiatan bisnis, orang-orang bingung apakah Andi berada di Bandung atau Surabaya. Ternyata, Andi berada di Bandung. Oleh karena itu, Andi tidak berada di Surabaya.

ENTIMEN

Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.

contoh paragraf : 

Semua orang yang ingin sukses harus bekerja keras.                       
Budi orang yang ingin sukses.
Maka, Budi harus bekerja keras.
Entimen : Budi harus bekerja keras, karena ia orang yang ingin sukses. 

GENERALISASI

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.

contoh paragraf :




Setelah Ujian Bahasa Indonesia kelas 3KA33 diperiksa, ternyata Budi, Andi, Ani, dan Ana mendapat nilai diatas 90. Anak-anak yang lain mendapat nilai rata- rata 80. Hanya Ina yang mendapatkan nilai 70 , dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang dari 70. Bisa dikatakan, anak kelas 3KA33 cukup pandai.

ANALOGI

Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.

contoh paragraf : 

Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

HUBUNGAN KAUSAL

Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.

Macam - macam hubungan kausal :

  • Sebab Akibat 
Paragraf ini diawali dengan memaparkan hal – hal khusus yang berupa sebab – sebab, kemudian disimpulkan pada bagian akhir yang merupakan akibat dari sebab tersebut.

contoh paragraf :


Badak bercula satu banyak sekali diburu oleh pemburu-pemburu liar. Mereka mengincar culanya. Selain itu, badak bercula satu telah kehilangan habitatnya. Rumah mereka dibakar dan dialih fungsikan sebagai perkebunan. Tidak jarang mereka selalu memasuki perkampungan penduduk dan kemudian ditangkap dan dibunuh. Terlebih lagi pola berkembang biaknya yang sulit menjadi penghalang bagi badak bercul satu untuk berkembang biak. Oleh karena itu, kini bdak bercula satu jarang ditemui dan berada dalam ambang kepunahan.


  • Akibat Sebab

Paragraf ini diawali dengan memaparkan akibat – akibat yang timbul dan kemudian dijelaskan pada bagian akhir apa penyebab akibat – akibat tersebut.
 
contoh paragraf :
 
Cuaca saat ini menjadi semakin panas. Bahkan kita tidak bisa lagi memprediksi datangnya musim karena sudah tidak pasti lagi kapan datangnya. Cuaca yang sangat panas ini diikuti oleh melelehnya gunung – gunung es yang ada di kutub utara sehingga menaikan volume permukaan air laut. Hal ini sungguh sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Tetapi bagian ironisnya adalah bahaya – bahaya tersebut, disebabkan oleh perilaku manusia sendiri yang memicu terjadinya global warming.
 
  • Akibat Akibat
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.

contoh paragraf :

Pasokan bawang di pasar tradisional maupun supermarket semakin lama semakin menipis sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan bawang. Hal ini mendorong pemerintah untuk melakukan impor bawang dari negara tetangga dengan harapan masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan pangannya selama menunggu hasil panen berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar