Secara umum IT forensic adalah ilmu yang
berhubungan dengan pengumpulan fakta dan bukti pelanggaran keamanan sistem
informasi serta validasinya menurut metode yang digunakan (misalnya metode
sebab-akibat).
IT
forensic bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta obyektif dari sebuah insiden /
pelanggaran keamanan sistem informasi. Fakta-fakta tersebut setelah
diverifikasi akan menjadi bukti-bukti envidence yang akan digunakan dalam
proses hukum. Tools atau perangkat forensic adalah perangkat lunak yang dibuat
untuk mengakses data. Perangkat ini digunakan untuk mencari berbagai informasi
dalam hard drive, serta menjebol password dengan memecahkan enkripsi. Yang
digunakan pada IT forensic dibedakan menjadi 2 yaitu hardware dan
software.
Spsifikasi yang digunakan harus mempunyai kapasitas
yang mumpuni seperti:
- Hardisk atau storage yang mempunya kapasitas penyimpanan yang besar, CD-R, DVR Drives.
- Memory RAM antara (1-2 GB).
- Hub.sitch atau LAN.
- Legacy Hardware (8088s, Amiga).
- Laptop khusus untuk forensic workstations.
2. Software
Jika dilihat dari sisi software yang digunakan harus
khusus dan memiliki kemampuan yang memadai untuk melakukan IT forensic seperti:
- Write-Blocking Tools untuk memproses bukti-bukti.
- Text Search Utilities (dtsearch) berfungsi sebagai alat untuk mencari koleksi dokumen yang besar.
- Hash Utility ( MD5sum) berfungsi untuk menghitung dan memverifikasi 128-bit md5 hash, untuk sidik jari file digital.
- Forensic Acqusition tools (encase) digunakan oleh banyak penegak hokum untuk investigasi criminal, investigasi jaringan, data kepatuhan, dan penemuan elektronik.
- Spy Anytime PC Spy digunakan untuk memonitoring berbagai aktifitas computer, seperti: website logs,keystroke logs, application logs, dan screenshot logs.
Metode
/ Prosedure IT Forensik yang umum digunakan pada komputer yaitu:
Search dan seizure:
a. Dimulai dari perumusan suatu rencana.
b. Identifikasi dengan penelitian permasalahan.
c. Membuat hipotesis.
d. Uji hipotesa secara konsep dan empiris.
e. Evaluasi hipotesa berdasarkan hasil pengujian dan pengujian ulang jika hipotesa tersebut jauh dari apa yang diharapkan.
f. Evaluasi hipotesa terhadap dampak yang lain jika hipotesa tersebut dapat diterima.
Search dan seizure:
a. Dimulai dari perumusan suatu rencana.
b. Identifikasi dengan penelitian permasalahan.
c. Membuat hipotesis.
d. Uji hipotesa secara konsep dan empiris.
e. Evaluasi hipotesa berdasarkan hasil pengujian dan pengujian ulang jika hipotesa tersebut jauh dari apa yang diharapkan.
f. Evaluasi hipotesa terhadap dampak yang lain jika hipotesa tersebut dapat diterima.
Audit
Trail merupakan salah satu fitur dalam suatu program yang mencatat semua
kegiatan yang dilakukan tiap user dalam suatu tabel log. secara rinci. Audit
Trail secara default akan mencatat waktu , user, data yang diakses dan berbagai
jenis kegiatan. Jenis kegiatan bisa berupa menambah, merungubah dan menghapus.
Audit Trail apabila diurutkan berdasarkan waktu bisa membentuk suatu kronologis
manipulasi data.Dasar ide membuat fitur Audit Trail adalah menyimpan
histori tentang suatu data (dibuat, diubah atau dihapus) dan oleh siapa serta
bisa menampilkannya secara kronologis. Dengan adanya Audit Trail ini, semua
kegiatan dalam program yang bersangkutan diharapkan bisa dicatat dengan baik.
Cara Kerja Audit Trail Audit Trail yang disimpan dalam suatu tabel.
- Dengan menyisipkan perintah penambahan record ditiap query Insert, Update dan Delete
- Dengan memanfaatkan fitur trigger pada DBMS.
Trigger
adalah kumpulan SQL statement, yang secara otomatis menyimpan log pada event
INSERT, UPDATE, ataupun DELETE pada sebuah tabel. Fasilitas Audit Trail
Fasilitas Audit Trail diaktifkan, maka setiap transaksi yang dimasukan ke
Accurate, jurnalnya akan dicatat di dalam sebuah tabel, termasuk oleh siapa,
dan kapan. Apabila ada sebuah transaksi yang di-edit, maka jurnal lamanya akan
disimpan, begitu pula dengan jurnal barunya.
Hasil
Audit Trail Record Audit Trail disimpan dalam bentuk, yaitu :
- Binary File – Ukuran tidak besar dan tidak bisa dibaca begitu saja
- Text File – Ukuran besar dan bisa dibaca langsung
- Tabel.
III. Real Time Audit
Real Timer Audit atau RTA adalah
suatu sistem untuk mengawasi kegiatan teknis dan keuangan sehingga dapat
memberikan penilaian yang transparan status saat ini dari semua kegiatan,
dimana pun mereka berada. Ini mengkombinasikan prosedur sederhana dan logis untuk
merencanakan dan melakukan dana untuk kegiatan dan "Siklus Proyek"
pendekatan untuk memantau kegiatan yang sedang berlangsung dan penilaian
termasuk cara mencegah pengeluaran yang tidak sesuai.
Real Time Audit menyediakan teknik
ideal untuk memungkinkan mereka yang bertanggung jawab untuk dana, seperti
bantuan donor, investor dan sponsor kegiatan untuk dapat "Terlihat Di Atas
Bahu" dari manajer kegiatan di danai sehingga untuk memantau kemajuan.
Sejauh kegiatan manajer prihatin Real Time Audit meningkatkan kinerja karena
sistem ini tidak mengganggu dan donor atau investor dapat memperoleh informasi
yang mereka butuhkan tanpa menuntut waktu manajer. Pada bagian ini dari pemodal
Real Time Audit adalah metode biaya yang sangat nyaman dan rendah untuk memantau
kemajuan dan menerima laporan rinci reguler tanpa menimbulkan beban
administrasi yang berlebihan baik untuk staf. Mereka sendiri atau manajemen
atau bagian dari aktivitas manajer.
Penghematan biaya overhead
administrasi yang timbul dari penggunaan Real Time Audit yang signifikan dan
meningkat seiring kemajuan teknologi dan teknik dan kualitas pelaporan dan
kontrol manajemen meningkatkan menyediakan kedua manajer dan pemilik modal dengan
cara untuk mencari kegiatan yang dibiayai dari sudut pandang beberapa manfaat
dengan minimum atau tidak ada konsumsi waktu di bagian aktivitas manajer.
IV. Contoh Prosedur dari IT Audit
Pada
dasarnya prosedur audit dapat diuraikan sebagai berikut :
- Perencanaan Audit (Planning the Audit) Terlebih dahulu harus merencanakan sasaran yang akan di audit kemudian harus memahami sasaran tersebut, kemudian mengumpulkan informasi awal yang dibutuhkan dan mengidentifikasikan resiko.
- Pengujian Pengendalian (Test of Controls) Melakukan observasi terhadap pengendalian control dan mengevaluasi system yang telah ada, apakah system sudah berjalan dengan baik atau belum.
- Pengujian Subtantif – Pengujian Transaksi (Test of Transactions) Melakukan pengujian terhadap seluruh aktivitas transaksi yang terjadi. – Pengujian Keseluruhan Hasil (Test of Overall Result) Melakukan pengujian terhadap efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan komputerisasi.
- Penyelesaian Audit (Completion of the Audit) Membuat kesimpulan atau rekomendasi untuk dikomunikasikan pada manajemen
Lembar
kerja Lembar kerja audit adalah Sebuah catatan yang dibuat oleh auditor
tentang prosedur audit yang dikerjakan, pengujian yang dilakukannya, serta
informasi yang diperolehnya dan kesimpulan sehubungan dengan auditnya Tipe
Lembar Kerja :
- Program Audit (Audit Program) Merupakan daftar prosedur audit untuk seluruh audit unsur tertentu, sekaligus berfungsi sebagai alat yang bermanfaat untuk menetapkan jadwal pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan audit.
- Working Trial Balance Suatu daftar yg berisi: – Saldo-saldo akun buku besar pada akhir tahun yg diaudit dan pada akhir tahun sebelumnya – Kolom untuk adjustment & penggolongan kembali yg diusulkan auditor – Saldo-saldo setelah koreksi auditor yg akan tampak dlm laporan keuangan auditan
- Ringkasan Jurnal adjustment Lembar kerja berisi temuan-temua kekeliruan dalam laporan keuangan & catatan akuntansi.
- Skedul Utama (lead schedule atau top schedule) Meringkas informasi yg dicatat dalam skedul pendukung untuk akun-akun yg berhubungan
- Skedul Pendukung (Supporting Schedule) Lembar kerja yang menguatkan informasi keuangan dan operasional yang dikumpulkan, memuat berbagai simpulan yang dibuat auditor.
V. Contoh Tools yang digunakan pada IT Forensic dan IT Audit
Tools yang digunakan untuk IT
audit :
A. ACL
(Audit Command Language): software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques)
yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai
macam sumber.
B. Powertech
Compliance Assessment Powertech: automated audit tool yang dapat
dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public
authority to libraries, user security system security, system auditing dan
administrator rights (special authority) sebuah serverAS/400.
C. Nipper
: audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan
mem-benchmark konfigurasi sebuah router.
Tools yang digunakan untuk IT
forensic :
A. Antiword
Antiword merupakan sebuah
aplikasi yang digunakan untuk menampilkan teks dan gambar dokumen Microsoft
Word. Antiword hanya mendukung dokumen yang dibuat oleh MS Word versi 2 dan
versi 6 atau yang lebih baru.
B.
Binhash
Binhash merupakan sebuah program
sederhana untuk melakukan hashing terhadap berbagai bagian file ELF dan PE
untuk perbandingan. Saat ini ia melakukan hash terhadap segmen header dari
bagian header segmen obyek ELF dan bagian segmen header obyekPE.
C.
Autopsy
The Autopsy Forensic Browser
merupakan antarmuka grafis untuk tool analisis investigasi diginal perintah
baris The Sleuth Kit. Bersama, mereka dapat menganalisis disk dan filesistem
Windows dan UNIX (NTFS, FAT, UFS1/2, Ext2/3).
D. Sigtool
Sigtcol merupakan tool untuk
manajemen signature dan database ClamAV. sigtool dapat digunakan untuk
rnenghasilkan checksum MD5, konversi data ke dalam format heksadesimal,
menampilkan daftar signature virus dan build/unpack/test/verify database CVD
dan skrip update.
Sumber :